Rabu, 27 April 2011

RESAH

Disaat negeri resah..
dengan koruptor yang makin serakah..
moral pemuda yang semakin parah.
terselip satu harapan dan tujuan..
menjadi bangsa yang sukses berperadaban
ketika semua asik dengan materi, maka masihkan ada yang sibuk dengan iman nya? 
ketika semua lupa dengan neraka, maka masihkah ada yang punya izzah untuk ke syurga?
ketika semua berlari menuju satu titik. kesenangan dunia, maka masihkah ada yang selalu rindu pada kenikmatan imanNYA?
ketika tanyaNYA menggelegar dunia, maka semua tak dapat menjawab,
bisu, sunyi dan rapuh.
mereka tak punya daya, namun begitu sombongnya memperlihatkan semua yang semua yang ia punya..
maka masihkah ada, pemuda calon  pemimpin duniaa??
yang mampu membawa negeri ini penuh dengan orang yang bertaqwa.

jawab pertanyaan ku kawan...

*siapa pemimpin selanjutnya..?

Senin, 25 April 2011

ADA APA DENGAN REMAJA INDONESIA? 63 PERSEN REMAJA SMP-SMA SUDAH MELAKUKAN SEKS PRA NIKAH!!


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Apabila zina dan riba telah nampak di suatu kampong, maka sungguh mereka telah menghalalkan diri-diri mereka (ditimpa) adzab Allah ‘Azza wa Jalla. (HR At-Thabrani, Al-Hakim, Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman dari Ibnu Abbas. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Al-Bani dalam Shahihul Jami’ nomor 679, dan dishahihkan Adz-Dzahabi dalam At-Talkhish).
Bicara tentang perzinaan sebenarnya sangat risih. Bahkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ada wanita yang mengaku dirinya berzina dan minta dihukum rajam (dilempari batu kerikil sampai mati) pun tidak langsung menyahutnya. Baru setelah wanita itu berkali-kali mengemukakan pengakuannya dan minta dihukum, barulah ditanya secara teliti, kemudian disuruh pulang dan mengasuh anaknya dulu sampai waktu yang ditentukan. Nanti agar kembali untuk mendapatkan hukuman yang dia minta itu.
Kenapa di sini justru membicarakan tentang zina?
Karena sudah ada penelitian dan hasilnya dikemukakan oleh Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Pusat (BKKBN) M Masri Muadz bahwa 63% remaja usia SMP SMA di 33 propinsi di Indonesia telah berzina.
Penelitian di Bandung menunjukkan remajanya 56% telah berzina. Ini sangat memprihatinkan. Betapa rusaknya moral bangsa Indonesia ini, dan telah merambah sampai ke anak-anak SMP sudah berbuat mesum, bahkan sebagian jadi pelacur beramai-ramai. Itu di antaranya karena mengejar hidup enak sesuai nafsu yang istilahnya hedonisme. Dan juga karena tontonan porno-porno ada di mana-mana, di televise dan lainnya.
Siapa yang harus bertanggung jawab?
Ya tentu saja yang berwenang di negeri ini. Mereka lah penanggung jawab pertama atas rusaknya bangsa ini.
Lantaran penelitian itu telah diumumkan, dan berita-berita pun telah tersebar, maka di sini hanya dirangkum berbagai peristiwa yang sangat memalukan bahkan terancam adzab Allah ini dituturkan di sini. Agar manusia yang masih tersisa kesadarannya mau kembali ke jalan yang benar, insya Allah!
Dalam kaitan dengan seks, setidaknya ada dua hal yang terjadi pada diri Remaja Indonesia. Pertama, seks bebas (berzina), yaitu mereka yang berusia remaja melakukan aktivitas seks bebas (berzina) dengan teman sebayanya, atau menjadi pengunjung tempat pelacuran untuk madon (berzina dengan pelacur). Kedua, pelacuran yang dilakukan anak-anak remaja, terutama remaja putri. Pelacuran ini dapat terjadi karena paksaan (ditipu germo dengan janji mendapatkan pekerjaan yang layak), atau bisa juga karena kesadaran.
Pelacur remaja yang terjun ke dunia prostitusi/ pelacuran dengan kesadaran, bukan paksaan, antara lain karena himpitan kemiskinan. Ada juga yang karena didorong oleh keinginan (bukan kebutuhan) menjalani kehidupan yang hedonistis (ingin punya handphone yang mahal, baju-baju yang bagus, dan sebagainya).
Zina Di Kalangan Remaja
Menurut hasil survey yang dilakukan sebuah lembaga di tahun 2008, diperoleh data sekitar 63% remaja mengaku sudah melakukan hubungan seks bebas (berzina) sebelum nikah. Responden survey meliputi remaja SMP dan SMA di 33 provinsi di Indonesia. Tiga tahun sebelumnya (2005), sebuah survey yang diselenggarakan sebuah perusahaan kondom, mengungkapkan data sekitar 40-45% remaja berusia antar 14-24 tahun menyatakan bahwa mereka telah berhubungan seks bebas (berzina) di luar pernikahan. Survey tersebut dilaksanakan di hampir semua kota besar di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. (lihat tulisan berjudul Konser Musik, Zina dan Kerusuhan, December …)
Bila data survey tersebut reliable dan valid, maka dari dua data di atas menunjukkan adanya kenaikan yang cukup signifikan. Dari 40-45 persen di tahun 2005, menjadi 63% di tahun 2008. Artinya, ada kenaikan sekitar hampir 30 persen dalam jangka waktu ‘hanya’ tiga tahun.
Sebuah survey yang melibatkan rata-rata 100 responden remaja usia 15-24 tahun yang ada di setiap kecamatan di Kota Bandung, pernah dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan 25 Messenger Jawa Barat, selama Juni 2008 lalu. Hasilnya, sekitar 56% remaja Kota Bandung sudah pernah berhubungan seks bebas (berzina) di luar nikah, dengan pacar, teman, dan pelacur. Perilaku remaja yang mengadopsi seks bebas seperti itu paling banyak dipengaruhi oleh tontonan film porno, termasuk dari internet dan melalui telepon seluler.
Perilaku seks bebas di kalangan remaja tidak hanya dipraktekkan remaja kota besar seperti Jakarta dan Bandung, tetapi juga di kota-kota lain yang bukan tergolong kota metropolitan. Misalnya, sebagaimana dilakukan oleh seorang siswi salah satu SMK di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Siswi berusia 17 tahun itu, untuk bisa melakukan seks bebas (berzina) dengan pacarnya yang berusia 21 tahun, harus pergi ke kota yang agak besar (Mataram), di sana mereka menyewa sebuah kamar di salah satu hotel kelas melati. Seks bebas yang dilakukannya itu berlangsung siang-siang sekitar jam 11:00 waktu setempat. Keduanya terjaring razia yang dilakukan aparat Polsek Mataram bersama Satpol PP Kota Mataram dan aparat kecamatan setempat. Siswi SMK yang masih berusia 17 tahun itu, mengaku sedang menjalani liburan pasca ujian tengah semester. (http://kompas.co.id/read/xml/2008/12/16/13390917/siang-siang.ngamar.siswi.smk.digaruk)

Bagaimana, nasib negeri kita?

Kamis, 21 April 2011

Mendiknas: "Kecurangan Itu Wajar!"

"Menyelenggarakan UN adalah sebuah tugas besar, jika terjadi beberapa kecurangan, saya rasa itu wajar, karena kami bukan malaikat," ujarnya.
Nuh menganggap, kesuksesan UN tahun ini dapat dilihat berdasarkan data statistik klasifikasi aspirasi masyarakat tentang pelaksanaan UN. Penurunan yang signifikan terjadi pada jumlah pengaduan masyarakat terhadap kecurangan UN.
Adapun klasifikasi aspirasi itu sebagai berikut: untuk SMS terdapat 34 pengaduan dan 33 permohonan informasi, sedangkan aspirasi melalui telepon tercatat lima pengaduan dan 11 permohonan informasi.
Sementara itu, melalui e-mail terdapat sembilan pengaduan dan sembilan permohonan informasi, sedangkan untuk call center hanya terjadi empat permohonan informasi. Total pengaduan masyarakat terkait pelaksanaan UN sebanyak 48 kasus dan permohonan informasi sebanyak 57 kasus.
Mengenai perbandingan aspirasi masyarakat tentang gangguan pelaksanaan UN, jenis pengaduannya sebagai berikut: isu kebocoran soal sebanyak 198 pada 2010 dan 33 pada 2011, untuk praktik jual beli soal pada 2010 terjadi 11 kasus dan pada 2011 tercatat hanya satu kasus.
Mendiknas mengungkapkan, beredarnya kunci jawaban pada 2010 sebanyak 42 kasus, sedangkan tahun ini hanya 11 kasus. Sementara untuk kontroversi mengenai UN tahun lalu terdapat 187 pengaduan, sedangkan pada 2011 sama sekali tidak ada pengaduan masyarakat yang mempermasalahkan UN.
Untuk gangguan lainnya, Kemdiknas mencatat terdapat 52 pungutan UN pada 2010, sedangkan tahun ini tidak ada sama sekali. Kerusakan soal UN untuk tahun ini tercatat hanya satu kali, sedangkan pada 2010 sebanyak enam kasus.
Kemdiknas juga mencatat, pada 2010 lalu terjadi dua kasus mengenai soal UN yang tertukar, sedangkan tahun ini hanya satu kasus. Kekurangan naskah soal tak terjadi tahun ini, sedangkan pada 2010 lalu ada enam kejadian.
"Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, justru UN ini lebih baik dan kami tetap akan mengenakan sanksi pada setiap pelaku kecurangan," kata Nuh dalam jumpa pers di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Kamis (21/4/2011).

LHAAA.. JADINYA KORUPSI WAJAR THO PAK? *geleng2

Pelajar Indonesia ke Penelitian Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com - Penelitian siswa SMP dan SMA Indonesia memiliki daya saing internasional. Bahkan, hasil penelitian pelajar remaja Indonesia menempatkan negeri ini jadi peserta terbaik selama dua tahun berturut-turut pada tahun 2009 dan 2010 dalam ajang International Conference of Young Scientist (ICYS).
Sebanyak 12 siswa SMP dan SMA dari berbagai sekolah mewakili Indonesia dalam penyelenggaraan ICYS 2011 di Moscow, Rusia, pada 24-29 April nanti. Para duta pelajar Indonesia ini dilepas Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Djalal di Jakarta, Kamis (21/4/2011) sore tadi.
Pelajar SMP yang mewakili Indonesia adalah Fialdy Josua Pattirajawane dan Michael Sunarto (keduanya dari SMP Chandra Kusuma Medan), Christa Lorenzia Soesanto (SMP St.Laurensia Tangerang), serta Ganang Albryansyah (SMPN 1 Bontang). Pelajar SMA yang mewakili Indonesia adalah Arief Ridho Kusuma (SMAN 1 Samarinda), Reza Abdurahmnab (SMA Taruna Nusantara Magelang), Luthfi Mu'awan (SMAN 1 Purwareja), Luh Laksmi Dharayanti Satria (SMAN 1 Singaraja), Ninda Frisky dan Annisa Fitriani (keduanya dari SMAN 1 Yogyakarta), Jessica Lo (SMAK Cita Hati Surabaya)n serta Christy Hong (SMA St.Laurensia Tangerang).
Fasli mengatakan potensi pelajar Indonesia dalam penelitian perlu dikembangkan. Sebab, mereka adalah generasi muda yang dibutuhkan bangsa untuk menjadi penemu-penemu, yang nantinya mendukung pengembangan ekonomi bangsa yang berbasis ilmu pengetahuan.
Monika Raharti, Koordinator ICYS Indonesia, menjelaskan ICYS merupakan lomba presentasi penelitian untuk siswa sekolah menengah yang bertaraf internasional. Bidang yang dilombakan adalah Fisika, Matematika, Ekologi, dan Ilmu Komputer.
ICYS digagas Dua universitas terkemuka di. Hongaria dan Belarusia pada tahun 1993. Setelah itu, lomba dilaksanakan secara bergiliran di negara-negara Eropa. Indonesia jadi negara Asia pertama yang pernah jadi tuan rumah.
"Lomba ini untuk menggali potensi peneliti muda yang kelak dapat berperan dalam penemuan dan pengembangan sains untuk meningkatkan kualitas hidup manusia di dunia," jelas Monika.

KEPUTUSAN

Ku kenang saat ku rintihkan doaku pada selembar kertas, saat ku mengadu dengan tangisan ku kepadaNYA..
Saat ku ceritakan tentang gores luka di hatiku kepada Awan..
Atau..
Saat ku terdiam dalam penantian panjang..
Kini ku beri tentang hadiah indah dariNya..
Sebuah kado terindah, tanda tanya terjawab sudah..
meski sebenarnya masih ada sebuah galau menggantung di hatiku,
Aku hanya ingin menunggu,... menemani mu dan mengamati mu dari kejauhan..
sambil ku pegang erat pelita di genggamanku, dan tersenyum, menangis haru, atau bahagia melihat mu dari kejauhan ke arahmu.
.Sampai kau hampiri aku.. sampai kau dekap aku.. dan kita bergandeng bersama dalam CintaNYA..
Sambil menerawang jauh ke langit lepas.. Ukhtiiii